Bismillaah…
Tulisan ini merupakan nasehat yang ku peroleh sewaktu naik trans
jogja tanggal 27 oktober 2013 sewaktu pulang dari takziah.
Tepatnya, ketika di dalam
bis, aku melihat seorang ibu duduk di dekatku. Dan di dekat beliau ada seorang
mahasiswa UIN semester 3. Ini ku ketahui karena begitu jelas terdengar
perbincangan yang dilakukan oleh si ibu dengan mahasiswa tersebut. Bahkan aku
tidak bisa melihat wajah mereka, aku hanya mendengar suaranya saja.
Ibu itu berbicara panjang kali lebar kepada mahasiswa tersebut,
seperti seorang ibu yang menasehati putranya. Tapi dari situ aku menjadi
tersadar juga.
Ada 4 hal inti yang beliau nasehatkan kepada mahasiswa tersebut:
1. 1. Apapun
jurusannya, tetap harus bersungguh-sungguh. “man jadda wajada”.
Seorang yang bersungguh dalam suatu hal, pasti ia akan mendapatkan
hasil manis yang diperolehnya. Tingkat hasil sebanding dengan kesungguhannya
dalam melakukan sesuatu.
2. 2. Berbakti
kepada kedua orangtua selagi masih ada.
Ridho Allah berada pada ridho orang tua, jadi kalau orang tua sudah
ridho maka Allah pun akan meridhoinya. Jadi, buatlah orang tua bahagia.
Ingatlah bahwa kuliah ini merupakan amanah dari orang tua. Sering-seringlah
menghubungi orangtua. Karena orangtua akan begitu senang dan bahagia meskipun
sekedar mendengar suara anaknya. Orangtua akan bahagia ketika anaknya bahagia.
Jadi selalu berbuat baik kepada orang tua, khususnya kepada ibu. Jangan buat
ibu sakit hati.
3. 3. Manfaatkan
waktu untuk hal-hal yang bermanfaat. Jangan disia-siakan.
Banyak pemuda-pemuda sekarang yang melakukan hal yang sia-sia, yang
tidak ada manfaatnya sama sekali. Maka, disamping studi di kampus, gunakan
waktu senggang untuk belajar ilmu-ilmu yang lain yang bermanfaat. Pilih teman
yang baik juga. Jangan bebas memilih teman. Karena teman sangat berpegaruh
dalam hidup kita.
4. 4. Bersusah-susah
di masa muda dan menikmati hasil di masa tua itu jauh lebih baik.
Lebih baik berusaha keras sekarang dan menuai hasil yang manis di
hari esok. Daripada sekarang bersantai-santai dan di hari tua yang susah payah.
Karena sekarang mumpung masih muda, energy masih banyak, tenaga masih kuat,
sehingga beban akibat susah payah masih bisa ditangung sekarang. Kalau sudah
tua tenaga sudah minim, terus kalau masih juga bersusah payah maka akan semakin
menyusahkan.
Meskipun nasehat itu ditujukan kepada mahasiswa tersebut, aku juga
turut merasakannya. Seolah-olah nasehat itu ditujukan kepadaku. Aku sangat
bersyukur, ini mungkin merupakan peringatan Allah ta’ala untukku.
Saat mendengarnya, aku tak kuasa untuk tidak mengeluarkan airmataku.
Apalagi ketika nasehat yang disampaikan berkaitan dengan orang tua. Aku sangat
tersentuh. Aku langsung teringat bapak-ibu yang ada di rumah.
Berkaitan dengan waktu juga membuatku menyadari betapa aku
akhir-akhir ini banyak menghabiskannya untuk hal-hal yang tak bermanfaat.
Ya Allaah… apakah ini peringatan untukku? Terimaksih Engkau begitu
menyayangi hambaMU ini… Engkau kirimkan teguran-teguran atas sikap lalaiku
selama ini.
29 oktober 2013
-maryam azzahra-
Diselesaikan di perpustakaan UIN SUKA
Pukul 3.10 p.m
0 komentar:
Posting Komentar