Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Diary Seorang Muslimah


Bismillahirrahmanirrahiim...

Cinta,  dengarlah curahan hatiku...
Lewat goresan yang terukir di atas kertas ini.
Cinta, aku tahu bahwa fitnah terbesar bagi seorang laki-laki adalah wanita. Makanya, islam mengajarkan supaya wanita muslimah menutup [menutup= bukan membungkus] rapat auratnya. Tidak merendahkan suaranya di hadapan lelaki non mahram. Menjaga batasan interaksi terhadap lawan jenis yang bukan mahram. Tidak bertabarruj seperti wanita jahiliyah. Tidak menyerupai laki-laki dalam berpakaian. Dan menjaga kehormatannya sebagai seorang muslimah, sebagai hamba Allah. Itu semua bukan untuk merendahkan martabat seorang wanita, justru hal itu untuk menunjukkan betapa mulianya seorang wanita itu.

Namun cinta, aku heran dengan wanita zaman sekarang. Mereka mengaku muslimah, tapi enggan menutup aurat. Katanya ‘gak gaul’. Kalaupun menutup aurat, tapi memperlihatkan lekuk tubuhnya, katanya ‘mode’. Mereka mengaku muslimah, tapi bertabarruj (memamerkan kecantikannya di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya). Mereka mengaku muslimah tapi bergaul secara bebas dengan lawan jenisnya (ikhtilath). masyaAllah.... apakah tidak diperoleh ilmu tentang etika seorang muslimah itu?!

Cinta, bukannya aku merasa paling baik, paling  taat, paling sholehah... demi Allah, bukan karena itu aku mengatakan tentang ini. Aku pun masih sangat banyak kekurangan, masih belum sepenuhnya bisa menjalankan kewajiban seorang muslimah untuk menjadi  sholehah.  Namun, karena khawatirku kepada mereka... rasa sayangku pada mereka... aku teringat hadits Nabi yang mengatakan bahwa penghuni neraka terbanyak adalah dari kaum wanita.

Cinta, aku tahu bahwa hidayah itu di tangan Allah. Manusia tak bisa memberi hidayah(taufik) kepada manusia yang lain. Tapi , tidak pula hidayah itu datang dengan sendirinya tanpa ada usaha untuk menjemputnya. Maka cinta, aku berusaha  mengajak mereka yang terketuk hatinya untuk menutup auratnya secara sempurna, tidak menampakkan lekuk tubuhnya. Mentaati Allah dan RasulNya. Aku ingin menjadi jalan pintu hidayah tersbut.

Cinta, sebagian dari mereka kaum wanita pengikut feminisme pasti mengatakan ini adalah hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, dll dan mengatakan syariat islam itu kuno. Sehingga tidak ada yang boleh melarangnya berbuat apapun, termasuk syariat Allah. Lalu, aku heran kenapa mereka masih tinggal di bumi Allah, kalau mengaku muslim tapi tidak mau menjalankan syariatNya?!!! -Naudzubillah-

Cinta, tapi aku berharap, semoga semua itu hanya karena ketidak-tahuannya, bukan karena memang sengaja meninggalkan apa yang telah Allah perintahkan. Aku tidak mungkin memvonis buruk mereka yang berbuat demikian. Karena boleh jadi esok mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa ketika hidayah taufik Allah itu datang. Belum tentu aku yang sudah berusaha mengamalkan perintah Allah ini , esok masih tetap seperti ini. Karena Allah yang memegang hati setiap hambaNya. Allah yang membolak-balikkan hati hambaNya. Dan kebaikan itu berada pada Akhir nya.

Cinta, semoga Allah membimbingku slalu untuk tetap istiqomah di jalanNya. Tetap menutup aurat, memperhatikan adab-adab interaksi terhadap lawan jenis yang bukan mahram, dsb. Karena aku tak ingin menjadi sumber fitnah dan tak ingin terfitnah. Aku tak ingin menjadi salah satu wanita penghuni neraka. Biarlah apa kata orang, selama aku berada di jalan yang benar, insyaAllah aku akan tetap bertahan dalam keistiqomahan.

Cinta, ini dulu curahan hatiku... terimakasih kau telah menampung keluhku...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: