Membumikan Al-Qur’an
“Hari ini kita memimpikan untuk membumikan Al-Qur’an,
insyaAllah entah itu lima tahun lagi, atau sepuluh tahun lagi akan terbukti menjadi kenyataan.”(Ust. Abdul Aziz)
Istilah membumikan Al-Qur’an yaitu
bahwasanya Al-Qur’an itu supaya tersebar di muka bumi, yakni segala tingkah
laku manusia khususnya umat muslim semua berdasarkan atas petunjuk Al-Qur’an. Untuk membumikan Al-Qur’an maka harus dimulai dari keluarga
terlebih dahulu. Karena keluarga adalah lingkup masyarakat
terkecil sebelum ke masyarakat yang lebih besar. Dari keluargalah nilai-nilai
Al-Qur’an itu tertanam pada tiap pribadi muslim. Maka, sebelum Al-Qur’an ini
membumi di negeri, maka bumikanlah Al-Qur’an itu kedalam setiap diri pribadi
muslim.
Al-Qur’an itu bagai musim semi bagi manusia. Al-Qur’an bagai telaga di padang sahara. Bagai
cahaya dalam gulita. Ia menyinari jiwa bagi yang mengamalkannya.
Alhamdulillah, banyak dari kita yang sudah
beriman kepada Al-Qur’an atas kehendak Allah, namun kita lihat masih banyak
yang enggan untuk sekedar membacanya saja, apalagi mentadabburi atau menghafalkan
bahkan mengamalkannya. Masih tersa berat
di lisan untuk membacanya. Maka sebagai seorang muslim, hendaklah
berinstropeksi diri.
Ketika seseorang itu sudah bisa bertahan
dan istiqomah dalam membaca Al-Qur’an, maka ada hal lain lagi yang menjadi
kendala, yaitu enggan untuk mentadabburinya. Semangat dalam membaca bahkan
sampai berhalaman-halaman, ia terlalu sibuk menghitung lembaran demi lembaran,
sehingga lupa untuk mentadabburinya. Dan akibatnya, tidak faham dengan apa yang
terkandung dalam Al-Qur’an tersebut. Itu juga patut untuk kita instropeksi
terhadapnya.
Oleh karena itu, ketika sudah semangat
dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, maka jangan hanya semangat dari sisi
teknis saja, tapi juga dari sisi syar’ie-nya. Menurut ustadz Abdul Aziz dalam
seminarnya, beliau mengatakan bahwa ada lima semangat untuk memperbaiki
interaksi kita dengan Al-Qur’an entah itu dalam membacanya, mentadabburinya,
menghafalnya, dll. Kelima semangat tersebut yaitu:
1.
Semangat
ta’abbudiy
Semangat bahwa dengan Al-Qur’an kita bisa semakin meningkatkan
ibadah kepada Allah. Membaca Al-Qur’an termasuk
ibadah yang akan mendapat pahala di sisiNya. Tiap huruf yang dibaca mendapat satu kebaikan. Dengan itulah,
kita semangat untuk membacanya.
2.
Semangat
ta’allumiy
Al-Qur’an harus bisa menggerakkan diri kita, baik secara langsung maupun tidak langsung,
supaya Al-Qur’an itu dikaji oleh masyarakat luas. Al-Qur’an
harus dijadikan materi utama yang harus dipelajari.
3.
Semangat
Tarbawiy
Al-Quran hendaknya menjadi cermin bagi diri
kita. Saat kita membacanya, mentadabburinya, atau menghafalnya, maka kita tanya
pada diri masing-masing, Apakah kita sudah sesuai seperti apa yang Al-Qur’an
inginkan. Ketika kita membaca surat Al-Fatihah saja misalnya, ketika sampai
pada ayat lima, “iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’iin” , kita patut bertanya pada diri kita, apakah sudah benar-benar
hanya kepada Allah kita beribadah?! Dan hanya kepada Allah saja kita meminta
pertolongan?! Kalau belum, maka harus kita perbaiki cara ibadah kita kepada
Allah.
4.
Semangat
da’awwiy
Al-Qur’an itu harus menjadi penggerak-penggerak kita untuk berdakwah. Kalau sudah semangat ber Al-Qur’an
tapi tidak memiliki semangat dakwah, maka Al-Qur’an
hanya akan sekedar terbaca tanpa ada realita.
Sebagai contoh misalnya QS: 2 ayat 183
perintah untuk berpuasa ramadhan, dan ayat 176 perintah untuk menegakkan hukum
Qishash. Redaksi perintahnya sama, namun realita pelaksanaanya berbeda. Yang satu
diimani dan diamalkan, yang satu masih banyak yang belum mengimaninya. Maka ini
harus kita dakwahkan, supaya semua perintah Allah bisa tegak diatas bumi.
5.
Semangat
jihadi
Al-Qur’an ditunkan agar kita tidak terfitnah atas upaya-upaya
orang kafir dalam
memusuhi dakwah islam. Ingatlah,
sesungguhnya ketika kita membaca surat taubah kita sedang dibangun semangat
jihad kita. Begitu pula ketika membaca surat ataupun ayat yang berkaitan dengan
jihad seperti QS Ash-Shaf, An-Nisa, dll.
Semoga Al-Qur’an
membumi dalam pribadi kita, yang kemudian akan membumi di permukaan dunia.
Semangat untuk membumikan Al-Qur’an.!!!
# Berdasarkan seminar Al-Qur’an di MP UIN
Suka, pada tanggal 7 april 2013 dengan pembicara ustadz Abdul Aziz Ar-Rauf, Lc
By: bintang senja
0 komentar:
Posting Komentar